Bahan Komsel GKJ Jembatan Lima

Minggu, 12 Mei 2024
Pengkhotbah: Pdt. Daniel Cahya

 

B3B Berakar, bertumbuh, dan berbuah di dalam gerejaku
(Luk. 8:4-15)

 

Pendahuluan

Sebuah artikel menulis 7 Cara Menjadi Lebih Bahagia Seiring Bertambahnya Usia Menurut Psikologi, Salah Satunya Jangan Berhenti Berkembang.

Di dalam perjalanan hidup sebenarnya tidak ada istilah berhenti belajar dan mengembangkan diri. Artinya kita harus terus mencari pengalaman baru yang bisa membuat diri berkembang dan bertumbuh baik dari segi kebijaksanaan, pemahaman hingga keterampilan.

Begitu pula dengan kehidupan rohani. Kita jangan berhenti untuk berkembang. Berkembang hanya dapat terjadi dalam gereja, yaitu berakar, bertumbuh dan berbuah. Di luar gereja tidak dapat menjamin pertumbuhan apalagi berbuah. Mungkin ada yang bertanya mungkinkah seorang dapat bertumbuh di luar gereja seperti tema HUT kita tahun ini berakar, bertumbuh dan berbuah di gereja? Seorang yang mengaku murid Kristus tetapi tidak tertanam di dalam gereja adalah sama seperti seorang pemain sepak bola tanpa kesebelasan (tim). Atau seperti prajurit tanpa pasukan.

Yesus memakai perumpamaan petani yang menaburkan benih. Seorang petani pasti mengharapkan benih yang ditaburkan itu bertumbuh dan menghasilkan buah. Namun hasil yang diharapkan ditentukan juga oleh tempat di mana benih itu ditaburkan. Dari pengajaran Yesus ini kita dapat melihat dua fakta. Yang pertama, murid-murid itu bertanya arti dari perumpamaan-Nya agar jangan salah mengerti. Kedua, Yesus menyadarkan murid-murid betapa berbahagianya mereka karena mereka diberikan karunia untuk mengerti rahasia perumpamaan itu. Hal ini yang kita juga harus sadari bahwa kita memperoleh karunia yang sama, yaitu karunia untuk mengerti. Kenapa demikian? Karena kita ada di dalam gereja. Di dalam gerejalah, kita diberikan potensi untuk berakar, bertumbuh dan berbuah. Hal itulah yang dimaksud dengan tanah hati yang baik. Gereja menjadi wadah terbaik untuk setiap jemaat berkembang hingga berbuah bagi Tuhan.

Melalui perumpamaan ini Yesus mengajarkan tentang empat tipe respon orang yang mendengarkan firman Tuhan. Pertama, tentang orang yang hanya mendengar firman Allah tetapi tidak percaya dan tidak diselamatkan (ayat 12). Kedua, tentang orang yang mendengar firman Allah, menerima dengan gembira tetapi tidak berakar, percaya sebentar saja dan dalam pencobaan murtad (ayat 13). Ketiga, tentang orang yang mendengar firman namun pada masa pertumbuhan selanjutnya terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang (ayat 14). Keempat, tentang orang yang mendengar firman Allah, menyimpannya dalam hati dan mengeluarkan buah dalam ketekunan (ayat 15).

Untuk mendapatkan respon yang terbaik seorang murid Kristus haruslah terhisap di dalam sebuah komunitas. Dan komunitas yang dibentuk atau disediakan oleh Allah adalah gereja. Di gereja seorang murid Kristus sebelum mendengar firman Tuhan hatinya dibajak terlebih dahulu melalui puji-pujian. Jika hati telah dibajak melalui puji-pujian akan menjadi lebih siap untuk menerima firman Tuhan. Sehingga firman itu dapat berakar, bertumbuh dan berbuah.

Di tahun ini gereja kita berusia 41 tahun. Saya sebagai gembala sidang berharap jemaat dapat memiliki tanah hati yang subur untuk setiap firman Tuhan yang ditaburkan. Kita selalu menekankan puji-pujian yang semakin baik untuk menyenangkan hati Tuhan dan pemberitaan firman Tuhan yang Alkitabiah dan hidup. Diharapkan jemaat dapat semakin serupa Kristus dan hidupnya berdampak bagi sesama.

Perlu jemaat ketahui juga bahwa gereja memiliki dua sayap yaitu kebaktian umum dan kelompok kecil. Kebaktian umum menjadi wadah besar untuk jemaat secara korporat menerima firman Tuhan tetapi di kelompok kecil (sel), jemaat memperdalam pemahaman firman Tuhan yang diajarkan di kebaktian umum ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami. Dengan demikian jemaat bukan hanya menjadi pendengar yang baik saja tetapi didorong untuk menjadi pelaku firman Tuhan yang setia.

Akhirnya, marilah kita berakar bersama, bertumbuh bersama dan berbuah bersama di gereja yang kita cintai ini. Berakar dengan semakin giat dalam belajar firman Tuhan yaitu melalui SMK (Saya Murid Kristus). Bertumbuh melalui disiplin rohani, misalnya dengan tekun berdoa, memberi, beribadah atau ikut komsel, melayani dsb. Berbuah dengan memberitakan Injil dan menjadi pemimpin kelompok kecil. Selamat ulang tahun ke-41 GKJ Jembatan Lima, teruslah maju, menangkan jiwa dan muliakan Tuhan. Soli Deo Gloria. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Follow us: