Warning: mysqli_query(): (HY000/1021): Disk full (/tmp/#sql_7a61_0.MAI); waiting for someone to free some space... (errno: 28 "No space left on device") in /home/gkjjemba/public_html/wp-includes/class-wpdb.php on line 2349
NEGERI DAMAI DI NEGERI KESURAMAN - GKJ Jemaat Jembatan Lima
Open/Close Menu Memberitakan Anugrah Keselamatan dan Mendewasakan Jemaat dalam Kasih, Kuasa dan Kebenaran Allah

TEMA BESAR KOMSEL:

AKU PASTI BERBUAH

 

Persiapan bagi PKS:

  1. Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
  2. Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?

(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah).

 

Ringkasan Khotbah 24 Desember 2023

NEGERI DAMAI DI NEGERI KESURAMAN
Yesaya 9:1-7

 

Yesaya 9 mencatat tentang nubuatan pemulihan Tuhan atas Israel setelah serangkaian nubuatan hukuman atas dosa-dosa mereka. Israel terus memberontak kepada Tuhan dengan meninggalkan iman mereka dan berpaling kepada berhala. Israel membalas kasih sayang Tuhan dengan penghianatan, mereka “menginjak-injak” perjanjian Tuhan kepada nenek moyang mereka yang Tuhan ikrarkan dengan sumpah kepada Abraham. Murka Tuhan atas Israel menyala-nyala sehingga Tuhan menubuatkan bahwa Tuhan akan menyerahkan mereka ke dalam tangan musuh sehingga tempat kediaman mereka menjadi kosong dan mereka akan tinggal sebagai budak di negeri asing. Hukuman ini merupakan kebalikan dari rencana Tuhan yang semula atas mereka. Karena anugerah Tuhan, Tuhan melepaskan Israel dari tangan Firaun, tangan Tuhan melepaskan mereka dari rumah perbudakan dengan kuasa dan mujizat, sepanjang perjalanan menuju tanah perjanjian, tidak ada bangsa yang bertahan melawan mereka. Namun, karena mereka meninggalkan Tuhan maka Tuhan “mengusir” mereka dari tanah perjanjian, mereka diangkut ke negeri asing untuk kembali diperbudak. Ini menunjukkan keseriusan Tuhan terhadap dosa, Tuhan Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya hidup sembarangan.

Sekalipun demikian, kasih sayang Tuhan terhadap umat-Nya teramat besar sehingga ditengah-tengah nubuatan hukuman itu, Tuhan memberikan janji pemulihan yaitu kelahiran Sang Mesias. Dalam ayat 5 dicatat “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”.

Sebagai catatan, kejatuhan Israel dalam dosa dimulai dari pemimpin mereka yaitu raja dan para pemuka agama yang kompromi terhadap dosa. Mesias menjadi raja baru yang menggantikan raja-raja sebelumnya yang telah gagal menjaga umat pilihan itu dalam kesetiaan iman mereka.

Hal ini mengandung sebuah pesan rohani yang sangat penting bagi kita. Kristus yang lahir itu bukan hanya membawa karya penebusan tetapi Dia adalah Raja bagi kita, sekarang pertanyaannya adalah, sudahkah kita menjadikan Kristus sebagai Raja atas spiritualitas kita? Tidak sulit untuk menerima karya penebusan-Nya karena hal itu jelasjelas memberikan manfaat/keuntungan bagi kita, seringkali masalah terjadi dibagian yang kedua yaitu menjadikan Kristus sebagai Raja atas spiritualitas kita, hal ini bersinggungan dengan ego dan kedagingan kita, karena ini berarti bahwa kita harus selalu bercermin kepada keteladanan Kristus, tentang integritas-Nya, kerendahan hatiNya, penyangkalan diri-Nya, kesetiaan-Nya, kasih-Nya dan semua teladan lain yang telah Kristus berikan kepada kita. Seringkali hal itu menjadi sulit karena itu berarti bahwa kita harus melawan keinginan kita dan berusaha hidup seperti Kristus. Tetapi perlu diingat bahwa hal ini akan sangat memberikan perbedaan, jika Kristus sungguh-sungguh kita jadiakan sebagai Raja/Pemimpin spiritualitas kita maka hidup kita akan memancarkan kemuliaan-Nya.

Dalam momen natal ini, mari kita menanyakan pertanyaan ini kepada diri kita sendiri: “sudahkah Kristus menjadi Raja atas spiritualitas anda?” Tuhan Yesus memberkati.

 

Pertanyaan untuk direnungkan?

  1. Siapa Kristus bagi anda secara pribadi? Bagaimana cara anda menyatakan bahwa Kristus adalah Raja bagi hidup anda?
  2. Apakah anda menyadari bahwa kesuraman hidup yang sesungguhnya adalah kehidupan dalam dosa? Sudahkah anda hidup dalam kedaulatan Raja Damai dengan cara menghidupi kehendak-Nya setiap hari?
Follow us: