Bahan Komsel Minggu, 31 Maret 2024
Pengkhotbah: Pdt. Mychael Wu

“Memulihkan Pengharapan yang Sirna” (Lukas 24:13-35)
“SELAMAT PASKAH”

 

Tujuan:

Jemaat menyadari dan mampu mengidentifikasi hal-hal yang dapat membuatnya seakan kehilangan pengharapan di dalam hidup.

Lukas 24:17

Yesus berkata kepada mereka: ”Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

Keterangan dari ayat di atas mengenai muka yang muram, menjadi tolok ukur kita untuk mengidentifikasi hal-hal apa yang sering kali juga membuat kita muram dalam mengikut Yesus.

Setidaknya ada 5 alasan:

1. Berkaitan dengan Iman (hati)

Lukas 24:9-11

Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Tetapi bagi mereka perkataanperkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuanperempuan itu.

Penjelasan ayat:

Pada dasarnya mereka memang sulit percaya mengenai berita kebangkitan orang mati.

Refleksi pribadi:

Sadarkah bahwa ketidakpercayaan atau kurangnya iman kita pada Tuhan bisa membuat kita muram? Bagaimana dengan iman kita kepada Dia?

2. Berkaitan dengan Respon (usaha)

Mari kita memperbandingan 2 respon ini:

Respon Petrus

“Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.” (Lukas 24:12)

Respon Dua Orang Murid

“Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakapcakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.” (Lukas 24:13-14)

Bd. Lukas 24:24

“Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.”

Penjelasan ayat:

Respon (usaha) Petrus dan kedua orang ini sungguh berbeda.

Refleksi pribadi:

Terkadang kemuraman kita dikarenakan diri kita sendiri yang cenderung pasif mengikut Tuhan. Respon (usaha) kita kurang untuk mencari-Nya. Bagaimana respon (usaha) kita untuk mencari Tuhan?

3. Berkaitan dengan Lensa (pikiran)

Lukas 24:19

Kata-Nya kepada mereka: ”Apakah itu?” Jawab mereka: ”Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.

Penjelasan ayat:

Hanya melihat Yesus sebagai nabi, itu tidaklah utuh. Dia adalah Tuhan, Juru selamat kita.

Refleksi pribadi:

Kurangnya atau dangkalnya pemahaman kita akan Allah dapat membuat kita mudah muram dalam situasi-situasi sulit. Karena iman juga menuntut kita belajar, bukan sekadar percaya. Apakah kita rajin untuk mengikuti kelas pembinaan atau seminar?

4. Berkaitan dengan Ekspektasi

Lukas 24:21

Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Penjelasan ayat:

Harapan mereka hanya kepada Yesus yang akan melawan penjajah dan memberikan kemerdekaan pada Israel. Bukan sebagai Raja atas hidup mereka.

Refleksi pribadi:

Hal yang cukup sering membuat kita muram adalah ekspektasi kita sendiri dalam mengikut Tuhan, “Kalau saya rajin pelayanan, maka saya pasti diberkati.” Padahal Tuhan tidak bisa disogok dengan pelayanan kita. Siapa di antara kita yang memiliki ekspektasi keliru tentang Tuhan?

5. Berkaitan dengan Keadaan

Lukas 24:20

Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.

Penjelasan ayat:

Faktanya pada waktu itu adalah Yesus sudah mati dan hal itu seakan membuat dunia mereka runtuh tanpa Sang Guru (Yesus).

Refleksi pribadi:

Kemuraman juga sering berkaitan dengan keadaan yang sedang kita alami. Apakah di dalam keadaan buruk kita sering lupa bahwa Tuhan Yesus itu imanuel? Atau kita lupa bahwa kita ada Roh Kudus yang senantiasa memberi kekuatan dan jalan keluar?

 

Pertanyaan untuk direnungkan dan disharingkan:

  1. Pernahkah Anda merasakan kehilangan pengharapan dalam hidup Anda?
  2. Bagaimana pengalaman Anda menemukan kembali iman yang berkobar-kobar itu?
  3. Bagaimana cara Anda menguatkan teman Anda yang lemah dan kehilangan pengharapan?

 

Doa:

Ya Allah, Engkau mengenal dan menyelidiki hatiku. Aku mengakui bahwa aku sangat rapuh dalam mengiring-Mu, aku sering gagal dan cepat muram. Ampunilah dosaku ya Allah. Hari ini aku berkomitmen untuk berjuang dengan kekuatan-Mu, aku mau berubah dan dipulihkan menjadi murid-Mu yang lebih murni. Terima kasih Tuhan Yesus sudah mati dan bangkit bagiku. Amin

Selamat berkomunitas.

Follow us: