TEMA BESAR KOMSEL:

AKU PASTI BERBUAH

 

Persiapan bagi PKS:

  1. Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
  2. Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?

(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah).

 

Ringkasan Khotbah 24 September 2023

BISNIS KERAJAAN ALLAH (MISSIO DEI)
Efesus 2:10

 

Ayat ini diawali dengan sebuah pernyataan bahwa “kita ini buatan Allah”, kalimat mengingatkan kita dua hal penting, pertama, mengingatkan kita tentang kedaulatan Tuhan atas hidup kita, karena kita buatan Allah, berarti kita adalah milik Allah dan Allah berdaulat mutlak atas hidup kita, artinya tujuan hidup kita terletak penuh dalam kedaulatan Allah. Kedua, kalimat ini mengingatkan kita jati diri kita sebagai ciptaan Allah yang sangat mulia. Jika kita melihat kebelakang tentang karya penciptaan kita, keputusan tentang rancangan penciptaan kita diawali dengan sebuah dialog: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Kejadian 1:26)”, ini menunjukkan bahwa rancangan penciptaan kita adalah sebuah keputusan Allah Tritunggal, itu adalah sebuah keputusan agung. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk tujuan mulia.

Jika ada seorang raja yang membuat lukisan tentang dirinya, maka lukisan itu tidak mungkin dilukiskan pada dinding sebuah bak sampah atau pada pintu sebuah toilet umum, tetapi raja itu pasti akan memilih kanvas dan bingkai terbaik, dan setelah selesai, lukisan itu diletakkan ditempat terbaik. Tentunya lebih lagi Allah Tritunggal ketika memutuskan untuk menciptakan suatu makhluk menurut gambar dan rupa-Nya, tidak mungkin itu untuk tujuan yang hina tetapi pasti untuk tujuan mulia. Apalagi karena di dalam kejadian 1:26 ini juga jelas bahwa manusia yang diciptakan itu akan dipercayakan sebuah tanggung jawab besar yaitu menjadi wakil Allah dalam dunia untuk berkuasa atas semua ciptaan yang lain, ini semakin menunjukkan keagungan karya penciptaan kita.

Sayangnya manusia jatuh dalam dosa, dosa meracuni dan merusak bagian paling sentral dalam diri manusia yaitu hati. Hati yang telah tercemar oleh dosa menjadi dingin dan tumpul terhadap kebenaran sehingga orang tersebut menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala kecemaran (Efesus 4:19). Dosa juga membuat kualitas hidup manusia mengalami kemerosotan (degradasi) bahkan halhal bermakna dalam diri manusia lama-kelamaan pudar digantikan oleh hal-hal hina dan sia-sia. Selanjutnya, dosa juga menjadikan manusia kehilangan nilai diri dan menjadi budak kuasa kegelapan. Dosa selalu berusaha mengusai keingingan manusia agar dapat mengendalikannya menuju perbudakan dan kebinasaan. Itulah mengapa kita tidak boleh memberikan celah sedikitpun kepada dosa, karena dosa itu akan menenggelamkan kita dalam kegelapan sampai tidak ada lagi pengharapan, dan pada akhirnya keadaan hidup dalam dosa akan membawa kita dalam masalah yang sangat besar yaitu murka Allah yang menyala-nyala.

Syukur kepada Tuhan karena Dia telah menebus kita melalui karya salib, kemengangan Kristus atas kematian melepaskan kita dari kutuk dosa dan kuasa maut. Dalam keseluruhan Efesus pasal 2 ini kita dapat melihat bahwa dalam kuasa kemenangan Kristus kita terlahir kembali menjadi ciptaan yang baru dan tujuannya jelas yaitu untuk pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya dimana Dia mau supaya kita hidup di dalamnya. Kehidupan yang baru yang dianugerahkan Allah dalam Kristus Yesus tidak boleh lagi kita gunakan untuk melayani dosa tetapi untuk melayani Allah dan memuliakan Dia, sembari kita menikmati segala kesempurnaan karya-Nya atas kita dan berkat-berkat-Nya yang ajaib.

Segala pengalaman kita dengan Allah dalam kehidupan yang baru seharusnya menjadi api semangat bagi setiap kita untuk menceritakan Injil. Pengalaman itu memberikan kita banyak cerita untuk kita bagikan kepada orang lain, misalnya bagaimana Tuhan mengubahkan hidup kita, atau bagaimana kita menikmati kebahagiaan sejati yang tidak dapat diberikan oleh dunia setiap hari, atau kemerdekaan dari dosa dan semua ilusi kebahagiaan palsu termasuk mitosmitos yang mengikat banyak orang dalam ketakutan. Injil tidak lahir dari imajinasi, tetapi peristiwa sejarah yang nyata. Injil tidak berakar pada teori tetapi pengalaman yang nyata bersama dengan Allah. Setiap orang yang sungguh-sungguh mengalami kuasa Injil akan selalu punya cerita untuk dibagikan kepada orang lain.

 

Pertanyaan untuk direnungkan dan disharingkan:

  1. Apa pengalaman Anda dengan kuasa Injil? Bagaimana anugerah Allah melalui Injil mengubahkan hidup anda?
  2. Apakah Anda bangga menjadi saksi Injil? Mengapa?
  3. Apakah Anda sadar bahwa Anda adalah rekan sekerja Allah dalam memberitakan Injil keselamatan? Bagaimana perasaan anda ketika menyadarinya? 
Follow us: