TEMA BESAR KOMSEL:

AKU PASTI BERBUAH

 

Persiapan bagi PKS:

  1. Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
  2. Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?

(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah).

 

Ringkasan Khotbah 8 Oktober 2023 (Oleh GI. Alfa Imannuel)

HARTA DALAM BEJANA
2 KORINTUS 4:7-15

 

CARA PANDANG DUNIA VS CARA PANDANG ALLAH
Cara pandang/penilaian dunia seringkali berbeda, bahkan bertolak belakang dengan cara pandang Allah. Misalnya: Bagi dunia ar terpenting adalah mengumpulkan kekayaan. Bagi Allah, yang terpenting bukan menjadi kaya, namun menggunakan apa yang kita miliki untuk kemuliaan Allah. Bagi dunia yang terpenting adalah kekuatan, namun bagi Allah yang terpenting adalah mengandalkan kekuatan-Nya dalam kelemahan kita. Bagi dunia yang terpenting adalah menjadi ganteng dan cantik, namun bagi Allah yang terpenting adalah kebaikan hati. Bagaimana ar akita memandang kehidupan ini? Apakah kita menggunakan cara pandang Allah atau cara pandang dunia. Cara pandang dunia memang menarik, seperti bejana yang terlihat cantik dari luar, namun berisi sampah di dalamnya. Sebaliknya, cara pandang Allah mungkin tidak menarik, namun berisi sesuatu yang berharga, yaitu keselamatan kekal bagi yang memilikinya. Inilah yang terjadi pada jemaat di Korintus. Beberapa jemaat lebih percaya dengan cara pandang dunia, daripada cara pandang Allah. Mereka telah ditipu oleh guru-guru palsu.

 

KONTEKS 2 KORINTUS 4:7-15
Surat 2 Korintus ini dituliskan dengan penuh air mata (2 Korintus 2:1-4). Kesedihan yang mendalam itu ia rasakan karena jemaat Korintus yang sangat dikasihi oleh Paulus menyakiti hatinya. Mereka menyakiti hati Paulus setelah termakan hasutan dari orang-orang Kristen di luar jemaat Korintus. Orang-orang tersebut sengaja menghasut jemaat Korintus untuk memusuhi Paulus dengan mengatakan hal-hal buruk tentang dia. Dalam situasi seperti itu, Paulus mengambil keputusan untuk tidak mengunjungi jemaat Korintus. Itu bukan karena ia membenci jemaat Korintus, namun dia menyadari bahwa kesedihan yang mendalam bisa membuat emosi diri menjadi tidak stabil sehingga memicu terjadinya konflik. Rasul Paulus memilih menyelesaikan masalah dengan mereka melalui surat. Surat itu ditulis sambil mencucurkan air mata untuk menunjukkan betapa besarnya kasih Paulus kepada jemaat Korintus. Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.

  1. Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
  2. Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terusmenerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
  3. Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.

Paulus ingin mengatakan bahwa guru-guru palsu dan para penyesat itu, tidak melakukan apa-apa untuk kemuliaan Allah. Mereka hanya mementingkan urusan dan kepentingan sendiri. Namun sebaliknya Paulus bekerja keras demi pekabaran Injil. Ayat 7-10, “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”

 

MAKNA “HARTA DALAM BEJANA” BAGI HIDUP KITA
Jangan ikut-ikutan cara pandang/penilaian dunia. Milikilah cara pandang dan penilian menurut kebenaran firman Allah. Jangan mudah percaya pada apa yang terlihat indah dari luar, namun di dalamnya membinasakan kita. Pengajaran firman Tuhan memang terkadang tidak terlalu menarik bagi kita saat ini. Seperti bejana yang terlihat rapuh, tidak indah, sederhana, sebab ia terbuat dari tanah liat. Firman Tuhan, tidak mengajarkan kekayaan, kesuksesan menurut takaran dunia, kecantikan, dsbnya. Bahkan dalam beberapa bagian tertentu, Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menderita demi Tuhan. Namun di dalam bejana yang terlihat tidak menarik dari luar itu, ada anugerah keselamatan yang sangat berharga bagi kita.

 

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN DAN DISHARINGKAN:

  1. Apa perbedaan antara cara pandang Allah dan cara pandang dunia?
  2. Hal-hal apa yang penting bagi kita saat ini? Apakah penting menurut Allah atau dunia?
  3. Bagaimana memahami konsep “Harta dalam Bejana” menurut perenungan Anda?
Follow us: