TEMA BESAR KOMSEL:

AKU PASTI BERBUAH

 

Persiapan bagi PKS:

  1. Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
  2. Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?

(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah).

 

Ringkasan Khotbah 22 Oktober 2023

KAYA DALAM KEMURAHAN
2 Korintus 8:1-9

 

Banyak Gereja dan Lembaga Kristen hari ini yang berusaha mendalami kunci keberhasilan jemaat mula-mula dalam bertahan ditengah-tengah penganiayaan dan tetap bertumbuh secara jumlah serta kualitas iman. Kalau dipikir-pikir secara manusia, hal itu tentu mustahil karena saat itu Kekristenan masih sangat muda dan kekristenan masih dianggap sebagai “agama baru”. Bagi orang Yahudi yang belum percaya, kekristenan adalah sekte yang dikutuk sesat dan dialarang, sementara bagi pemerintah Roma yang adalah penjajah, kekristenan adalah ancaman bagi stabilitas keamanan dan politik dalam wilayah kekuasaan Kaisar. Uniknya semakin ditekan, kekristenan semakin merambat, semakin banyak yang jadi martir semakin banyak orang yang baru percaya dan begitu setia. Tentunya semua itu tidak terlepas dari kuasa Tuhan yang turut bekerja, dan juga jemaat saat itu yang bersatu. Sekalipun mereka semua kekurangan tetapi mereka tetap saling berbagi dan juga mendukung pekerjaan Tuhan.

Nats ini menceritakan tetantang jemaat Makedonia yang walaupun dalam kekurangan mereka tetap mendukung pekerjaan Tuhan. Sekalipun mereka sendiri sulit tetapi mereka tetap melakukan yang terbaik, dan yang menjadi catatan penting adalah, mereka melakukan itu semua dengan ketulusan.

Prinsip seperti ini sangat penting dalam pekerjaan Tuhan, yaitu prinsip ketulusan yang di dasari oleh wawasan Kerajaan Allah. Dalam kerajaan Allah kita adalah anak, artinya segala pekerjaan Bapa kita adalah milik kita juga, dan tidak mungkin orang lain yang kita harapkan untuk mengembangkan pekerjaan Bapa kita, itu adalah tanggung jawab kita bersama sebagai anak-anak-Nya.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada banyak muncul kecurigaan jemaat hari ini terhadap gereja berkaitan dengan persembahan (dalam bentuk uang), karena memang ada “gereja-gereja tertentu” yang tidak mengelolanya dengan bertanggungjawab tetapi menggunakannya untuk memperkaya diri sendiri. Syukur kepada Tuhan karena dalam gereja kita, semua dikelola bersama secara transparan dan semua bisa dipantau, artinya kemungkinan tidak tepat sasaran sangat minim bahkan mendekati tidak mungkin. Hal ini sebenarnya cukup untuk meyakinkan kita bahwa apapun yang kita berikan kepada Tuhan benar-benar dimaksimalkan untuk pekerjaan Tuhan.

Terlepas dari itu semua, kita tidak boleh lupa bahwa persembahan kita sebenarnya jauh dari kata “memberi kepada Tuhan”, itu lebih tetap mengembalikan sebagian kepada Tuhan untuk digunakan dalam pekerjaan-Nya. Roma 5:35-36 berkata: “Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Semua yang kita miliki berasal dari Tuhan, apapun yang dapat kita berikan itu hanya mengembalikan sebagian kepada-Nya. Sangat keterlaluan jika kita memberikannya tanpa ketulusan.

Kita semua hidup berkelimpahan dalam anugerah Allah, mari kita juga memaksimalkan kontribusi kita dalam pekerjaan Allah, dan mari kita melihat semua kontribusi itu sebagai anugerah kesempatan dari Allah bagi kita untuk kita mengambil peran dan bersukacita karena kita menjadi alat ditangan Tuhan untuk mendukung pekerjaan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

 

Pertanyaan untuk direnungkan dan disharingkan:

  1. Apa yang anda pikirkan Ketika anda memberikan persembahan kepada Tuhan? Sungguhkah anda memberikannya dengan ketulusan kepada Tuhan atau merasa memberi kepada manusia?
  2. Apakah anda pernah curiga dalam memberikan persembahan? Apakah anda pernah mencaritahu kebenaran bahwa semua dikelola Bersama tepat sasaran untuk pekerjaan Tuhan?
  3. Sejauh mana anda akan mendukung pekerjaan Tuhan kedepan baik dalam dana, doa dan hidup anda yang anda dedikasikan untuk melayani Tuhan?
  4. Coba pikirkan bagaimana dunia habis-habisan dalam memperjuangkan hal-hal yang sia-sia termasuk penyesatan. Bagaimana dengan anda terhadap pekerjaan Tuhan? Pernahkah anda memikirkan betapa banyak hal yang masih perlu dikerjakan dalam pekerjaan Tuhan dan maukah anda mengambil bagian?
Follow us: