TEMA BESAR KOMSEL:
AKU PASTI BERBUAH
Persiapan bagi PKS:
- Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
- Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?
(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah)
Ringkasan Khotbah 18 Juni 2023 (ditulis oleh GI. Alfa Imannuel)
KEKUDUSAN PUBLIK
Roma 11:11-24, 36
Jemaat Kristen di Roma begitu beragam. Ada orang Yahudi, Romawi, Yunani dan lain sebagainya. Namun keberagaman ini membuat mereka kadang tidak akur dalam gereja. Orang Yahudi bersikap salah terhadap orang non-Yahudi (2:1-29; 3:1, 9), begitu juga sebaliknya orang non-Yahudi juga bersalah pada orang Yahudi (11:11-36). Berawal dari orang Yahudi yang membanggakan ke-Yahudian-nya. Bahwa nenek moyang mereka yang pertama-tama dipilih oleh Tuhan menjadi umat-Nya. Seharusnya orang-orang non-Yahudi menaruh hormat kepada mereka. Mereka membanggakan sunat, sebagai tanda perjanjian mereka dengan Allah. Mereka lebih tinggi dibandingkan dengan bangsa yang lain. Orangorang non-Yahudi yang merasa marah dengan kesombongan orang-orang Israel/Yahudi ini, kemudian balik menuduh mereka. Orang Israel adalah umat Allah yang gagal. Mereka gagal melakukan kehendak Allah. Allah telah menolak mereka, bahkan mereka yang menyalibkan Yesus. Pertikaian telah terjadi dan sampai ke telinga Paulus.
Paulus mengingatkan mereka, supaya mereka semua jangan memegahkan diri. Paulus menggunakan ilustrasi seperti pohon Zaitun. Pohon Zaitun ini melambangkan umat Allah, yang punya akar dalam janji-janji Allah kepada Abraham. Dulu cabang-cabang pohon itu adalah orang-orang Yahudi. Tetapi kemudian bangsa Israel ditolak untuk sementara; beberapa cabang dicabut, dan orang-orang bukan Yahudi, dicangkokkan di antaranya. Ada cabang-cabang lama yang tidak dicabut karena masih ada orang Yahudi yang percaya kepada Yesus (11:1-10). Jadi Paulus menasihatkan mereka “Janganlah kamu bermegah, terhadap cabang-cabang itu!” (18). Seakan-akan Paulus ingin menegaskan bahwa baik orang Yahudi maupun Non-Yahudi, tidak boleh bermegah seolah-olah keselamatan sebagai umat Allah itu karena usaha mereka. Mereka diselamatkan karena iman. Iman itu adalah pekerjaan dan insiatif Allah yang mau datang, turun ke dunia dan menjadi manusia. Yesus Kristus mau mati untuk menebus dosa-dosa kita. Kita diselamatkan bukan karena usaha kita, melainkan karena anugerah Allah.
Kekudusan publik artinya menjaga hidup kudus, di ruang publik. Sebagai umat Allah, kita melaksanakan tugas yang diberikan Allah untuk menjadi garam dan terang bagi dunia ini. Seperti yang dikatakan dalam Roma 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Seharusnya seluruh kehidupan kita itu dipakai untuk memuliakan nama Tuhan. Katekismus Singkat Westminster Pasal 1 memberikan jawaban atas pertanyaan apakah tujuan utama manusia: “Tujuan utama manusia adalah memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Siapakah yang dimaksud umat yang kudus?
- Apakah yang dimaksud dengan kekudusan publik?
- Bagaimana anda bisa melakukan kekudusan publik?
- Mengapa anda harus melakukan kekudusan publik?