Bahan Komsel GKJ Jembatan Lima

Minggu, 05 Oktober 2025

KEMURIDAN SEJATI
真正的門徒
(TITUS 2:11-14)

 

Surat Titus ditulis oleh Rasul Paulus kepada anak rohaninya yang bernama Titus. Titus tinggal di suatu pulau yang cukup besar dan sangat strategis. Nama pulau itu Kreta. Pulau tersebut berada di perairan Laut Mediterania yang diapit oleh tiga benua besar yakni Eropa, Asia dan Afrika. Masyarakatnya campur, ada orang-orang Yunani namun tidak sedikit orang Yahudi. Karena masyarakatnya sangat beragam itulah menjadikan penduduk Kreta dipengaruhi oleh budaya yang sekuler sehingga mereka memiliki reputasi yang sangat buruk. Nabi mereka sendiri yang mengatakan bahwa orang-orang Kreta pembohong dan seperti binatang buas yang rakus namun pemalas (Titus 1:12 BIMK). Oleh sebab itulah Paulus mengingatkan agar jemaat Tuhan yang dilayani di sana harus memiliki karakter yang baik sebab mereka telah menerima kasih karunia Allah. Karakter murid Kristus haruslah nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari. Adapun ciri-ciri murid Kristus yang sejati adalah sebagai berikut:

  1. Hidup dalam kasih karunia Allah (11-12a)
    Murid Tuhan Yesus dapat hidupnya baik karena sudah merasakan dan bahkan mengalami kasih karunia Allah. Allah tidak pernah menuntut orang dunia untuk hidup seperti Dia. Seorang murid akan seperti gurunya. Maka dari itu jika kita mengaku murid Tuhan Yesus tetapi tidak hidup seperti Kristus maka kita belum dapat dikatakan sebagai murid. Jadi bila kita ingin hidup seperti Yesus, yang baik, yang berkenan dan yang memuliakan Tuhan, hiduplah dalam kasih karunia senantiasa. Kita pasti akan dimampukan. Hidupilah! (Jangan jadi orang kristen hanya KTP-nya saja tetapi hiduplah sebagai murid Kristus).
  2. Berubah oleh kasih karunia Allah (12b)
    Selain hidup dalam kasih karunia Allah, kita juga harus memiliki kemauan untuk berubah. Masa lalu kita sudah dipengaruhi budaya yang tidak sesuai dengan kasih karunia Allah. Namun kini setelah kita menjadi murid-Nya, kita harus berubah. Berubah dalam pola berpikir, dan bertindak. Kita harus meninggalkan dosa-dosa kita yang lama dan hidup dengan bijaksana. Hal ini dimungkinkan hanya oleh karena kasih karunia Allah saja. Berubahlah!
  3. Bekerja untuk kasih karunia Allah (13-14)
    Setelah kita hidup dalam kasih karunia Allah, dan berubah maka terakhir kita harus mengerjakan kasih karunia Allah itu. Kasih karunia memang pemberian cuma-cuma dari Allah tetapi juga harus ada kerja sama dari kita untuk terus menjaga hidup benar yaitu hidup yang dikuduskan dari dosa dengan selalu berbuat baik (kebaikan). Allah yang sudah berbuat baik kepada kita, mengasihi kita dan menyelamatkan kita, sekarang bagian kita adalah berbuat baik kepada sesama kita. Jadi bekerjalah untuk kebaikan!

 

Penutup

Mari kita sebagai murid Kristus hiduplah, berubahlah dan bekerjalah untuk kasih karunia Allah yang telah menyelamatkan kita dengan cuma-cuma supaya dunia boleh melihat Kristus melalui kita dengan terus berbuat kebaikan kepada dunia.

 

Pertanyaan untuk direnungkan

  1. Apa yang Anda sudah alami dari kebaikan Allah dalam hidup Anda? (Kasih karunia Allah yang telah Anda rasakan; dosaku sudah diampuni, hidupku sudah diubahkan dll).
  2. Apa yang masih perlu Anda tingkatkan agar lebih menyatakan kasih Kristus kepada orang lain? (Masih sering berbuat dosa, masih belum dapat berbuat baik, masih hidup dalam cara yang lama dll).
Follow us: