TEMA BESAR KOMSEL:
AKU PASTI BERBUAH
Persiapan bagi PKS:
- Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
- Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?
(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah)
Ringkasan Khotbah 21 Mei 2023
KERJA KERAS = KAYA RAYA?
Amsal 10:2-5; 22
“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”, ayat ini seringkali disalahpahami, ada kesan bahwa kita tidak perlu bersusah payah karena itu tidak akan mempengaruhi apa-apa, karena berkat itu datangnya dari Tuhan. Ini tentunya sangat tidak realistis karena kita semua tahu bahwa dalam kehidupan ini kita perlu bekerja keras jika kita ingin hasil yang besar. Lalu mengapa nats diatas berbunyi demikian? Ini sebenarya adalah kesalahan penerjemahan, jika kita menyelidiki nats tersebut dalam Bahasa aslinya, kira-kira terjemahan yang tepat demikian: “berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya dan tidak ada kesusahan yang ditambahkan di dalamnya”, maksudnya, berkat Tuhan itu adalah berkat yang sejati, tidak ada modus apa-apa dibaliknya, tidak ada “tumbal” yang dituntut setelahnya. Jika kita membaca seluruh Amsal pasal 10 ini, jelas bahwa penulis Amsal sedang menekankan kepada kita bahwa dalam kehidupan ini kita harus bekerja keras, namun kita tidak boleh lupa bahwa berkat yang sejati datangnya dari Tuhan, oleh sebab itu diatas semua kerja keras kita, kita harus lebih memprioritaskan Tuhan sebab Dia adalah sumber dari semuanya.
Semua orang tentunya ingin kaya namun kita seringkali kurang mengerti maksud dari kaya yang sebenarnya, kita sering kali menganggap kaya itu berarti berkelimpahan, punya banyak harta dan sebagainya. Sebenarnya tidak demikan, hakikat kekayaan itu identik dengan hasil, ketika kita bekerja dan ada hasil itu adalah kekayaan kita. Contoh sederhana untuk lebih memudahkan kita mengerti lebih dalam konsep ini adalah ketika seorang pejabat diumumkan kekayaannya, maka yang diumumkan bukan hanya mereka yang memiliki harta berlimpah, tetapi semuanya dan apapun yang mereka miliki, besar atau kecil tetap disebut sebagai “kekayaan”. Jadi jika kita memahami Amsal 10 ini berdasarkan terminologi yang demikian maka jelas bahwa jika kita bekerja keras kita pasti kaya, karena hasil yang kita peroleh pasti sebanding dengan kerja keras yang kita lakukan. Bukan hanya itu saja ayat 5 juga mengandung sebuah hikmat kehidupan yang sangat penting yaitu pentingnya pengelolaan hasil kerja keras kita. Jika kita kurang bijak dalam mengelola, maka sebesar apapun hasil kerja keras kita akan sia-sia, kita akan tetap mengalami kekurangan, secara khusus jika ada insiden tidak terduga terjadi. Untuk itu disamping kita harus bekerja keras, kita juga harus bijak mengelola hasil kerja keras kita.
Jadi, apa jawaban dari tema khotbah minggu ini? Apakah kerja keras sama dengan kaya raya? Jelas jawabannya bisa ya bisa tidak, karena orang kerja keras bisa saja kaya raya tetapi disisi lain kita juga tidak bisa pungkiri bahwa banyak orang kerja keras tetapi malah jatuh miskin, akibat resesi ekonomi misalnya atau akibat bencana. Tetapi poin pentingnya sebenarnya bukan disana, poin pentingnya adalah “apakah kita bekerja keras hanya untuk menjadi kaya raya?”. Kita tidak boleh lupa bahwa semua kekayaan dalam dunia bersifat fana, oleh sebab itu, kekayaan tidak boleh kita jadikan sebagai tujuan utama hidup kita. Lagipula, Tuhan tidak menciptakan kita sebagai mesin pekerja, tetapi Tuhan menciptakan kita untuk tujuan yang lebih besar yaitu tujuan kekal dalam kerajaan-Nya. Dalam segala sesuatu, seluruh perhatian kita harus fokus pada tujuan utama ini, dalam segala pekerjaan yang kita kerjakan kita harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebenaran agar kita selalu dekat dengan Tuhan.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Menurut anda untuk apa kita bekerja dan seberapa pentingkah kerja keras itu?
- Menurut anda apakah bekerja keras artinya tidak punya waktu lain lagi selain untuk kerja, tidak punya waktu untuk keluarga, tidak punya waktu untuk anak, tidak punya waktu untuk lingkungan sosial bahkan tidak punya waktu untuk diri sendiri dan terlebih, tidak punya waktu untuk Tuhan?
- Mengapa kita harus lebih memprioritaskan Tuhan dibanding pekerjaan kita?
- Menurut anda bolehkah kita bekerja “menghalalkan segala cara, yang penting kaya”? Apa prinsip-prinsip kebenaran yang harus kita perhatikan dalam bekerja?