TEMA BESAR KOMSEL:
AKU PASTI BERBUAH
Persiapan bagi PKS:
- Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
- Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?
(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah)
Ringkasan Khotbah 4 Juni 2023 (ditulis oleh Pdt. Ang Tjoe Mio)
KUDUS DI DUNIA YANG CEMAR
Yoh. 17:14-19
Kaisar Napoleon Bonaparte kesal dengan seorang yang bernama sama dengan dirinya tetapi memiliki kelakuan yang tidak baik. Oleh karena itu Kaisar meminta kepadanya ganti namamu atau ubah kelakuanmu! Kita sering tidak tahu beda kudus dengan suci? Kudus dalam bahasa Ibrani qodesh, dalam bahasa Yunani hagios. Keduanya berarti “terpisah” atau “diangkat”. Dipisahkan atau diangkat di sini bukan diangkat dari dunia tetapi diangkat dari kebiasaan dunia yang cemar. Kita tidak hidup seperti cara dunia yang cemar lagi. Oleh sebab itu kudus memiliki pengertian sudah bersih dijaga agar tidak kotor lagi, sedangkan suci adalah dari kotor dibersihkan agar bersih dan kudus.
Seberapa saudara merasa kudus di hadapan Tuhan? Ada dua ekstrim di antara orang Kristen: kelompok pertama merasa tidak ada masalah dengan hidupnya (tidak ada dosa atau hidupnya baik-baik saja) dan sebagian lagi merasa banyak berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan padahal Yesus sudah menyucikan dosa-dosanya. Kita tidak boleh ekstrim demikian. Kita memang harus sadar orang yang telah diampuni dari semua dosa tetapi harus tetap menjaga hidup kita kudus di tengah dunia yang telah tercemar. Ada satu contoh di dalam Alkitab. Tuhan tidak angkat Lot dari Sodom Gomora. Tapi Lot sudah sama dengan orang Sodom Gomora. Ia hidup seperti cara hidup orang-orang Sodom dan Gomora yang cemar. Tetapi kita orang Kristen harus hidup berbeda dengan orang-orang dunia.
Bagaimana Tuhan menguduskan kita?
1. Tuhan memberikan firman-Nya bagi kita.
Yohanes 17:14 (TB) Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Ibrani 4:12 (TB) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Seperti pedang bermata dua artinya Firman Tuhan mampu membedakan kebenaran dari kesalahan, kebaikan dari kejahatan, kekudusan dari profan.
Mengapa firman Tuhan bisa menguduskan? Karena firman Tuhan adalah panduan moral meskipun bukan buku moral, firman Tuhan sanggup memulihkan hidup kita, firman Tuhan penuntun dalam mengambil keputusan, membawa kepada karakter yang indah, menguatkan iman kita saat menghadapi cobaan.
Berikut ini beberapa nas yang menyatakan bahwa firman Tuhan mampu menguduskan hidup kita sehingga mencegah hidup dalam kecemaran dunia:
Mazmur 119:105: Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Efesus 6:17: dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah
2 Timotius 3:16: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Mazmur 119:9: Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Bila Saudara dibenci karena taat firman-Nya berarti Saudara sedang dikuduskan. Oleh karena itu bacalah firman-Nya setiap hari.
2. Tuhan melindungi kita dengan doa-Nya.
Yohanes 17:15 (TB) Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Tuhan Yesus berdoa syafaat untuk kita senantiasa waspada Yohanes 17 ini adalah doa Yesus untuk para murid-Nya. Ia mendoakan kita agar kita senantiasa hidup dalam kekudusan. Ibrani 4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
3. Tuhan menguduskan kita dengan berkorban bagi kita.
Yohanes 17:18-19 (TB) Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran. Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa kita sudah disucikan dan setelah itu hidup dalam kekudusan. Tujuan penyucian adalah agar kita hidup tanpa cacat cela. Oleh sebab itu Efesus 5:26-27 berkata; untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Oleh sebab itu Allah menuntut di dalam 1 Petrus 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. Allah tidak akan menuntut kita untuk kudus jika Ia tidak menyucikan kita terlebih dahulu.
Kekudusan dalam Alkitab tidak hanya berarti menjauh dari kejahatan atau melakukan tindakan yang benar, tetapi juga melibatkan hubungan pribadi yang dalam dengan Allah, ketaatan terhadap-Nya, dan transformasi hati yang disebabkan oleh kasih karunia-Nya. Kekudusan adalah panggilan bagi setiap orang percaya untuk hidup mengasihi Allah, melayani-Nya, dan mencerminkan karakter-Nya di dunia ini.
Marilah kita menjaga hidup kudus kita dengan tekun membaca firman Tuhan, menyerahkan hidup kita kepada perlindungan Tuhan dan disucikan oleh darah-Nya dalam pengampunan-Nya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Sudahkah Anda teratur membaca Alkitab setiap hari, bila belum apa yang menjadi pergumulan dalam membacanya?
- Menurut Anda mungkinkah kita hidup dalam kekudusan seperti yang Ia minta dari kita (1Ptr. 1:16)?
- Ceritakan pengalaman Anda saat Anda hidup kudus walaupun harus menerima konsekuensi yang kurang menyenangkan tetapi Anda merasakan damai sejahtera sebab telah mengikuti kehendak Allah.