Bahan Komsel GKJ Jembatan Lima
Minggu, 23 November 2025
LEBIH DARI SEGALANYA
超乎所有
Yohanes 21:16-17
Seorang pemain biola terkenal, Niccolò Paganini, pada suatu konser mengalami kejadian yang luar biasa, yaitu ketika tiba-tiba satu senar biolanya putus. Penonton terkejut, tapi ia terus bermain. Kemudian putus lagi senar kedua, lalu ketiga. Sementara penonton sudah siap untuk meninggalkan gedung, Paganini berkata, “Satu senar untuk Paganini,” dan ia melanjutkan memainkan lagu yang indah hanya dengan satu senar yang tersisa.
Seperti Paganini dengan satu senarnya, Petrus datang kepada Yesus dengan hati yang remuk, merasa seperti sudah tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan setelah menyangkal Gurunya. Namun Yesus mengambil “satu senar” kasih yang tersisa dalam hati Petrus dan menciptakan melodi indah darinya. Yesus tidak membutuhkan kesempurnaan kita – Dia hanya membutuhkan hati yang tulus, yang mengasihi Dia “lebih dari segalanya.”
Perikop Yohanes 21:16-17 terjadi setelah kebangkitan Yesus, dalam sebuah perjumpaan yang penuh makna antara Yesus dan Petrus di pantai Danau Tiberias. Sebelumnya Petrus telah menyangkal Yesus tiga kali (Yohanes 18:15-27), tepat seperti yang telah Yesus nubuatkan. Kini, setelah kebangkitan-Nya, Yesus menemui kembali Petrus dan memberikan kesempatan pemulihan melalui tiga pertanyaan yang paralel dengan tiga penyangkalan tersebut.
Pertanyaan Yesus menggunakan dua kata Yunani yang berbeda untuk “mengasihi”: agapao (kasih yang sempurna, tanpa syarat) dan phileo (kasih persahabatan). Namun yang lebih penting dari perbedaan kata ini adalah proses pemulihan yang sedang terjadi – Yesus tidak menghukum Petrus, tetapi memulihkannya dengan kasih yang memahami kelemahannya.
Pertanyaan Yesus kepada Petrus bergema hingga hari ini dalam hidup kita: “Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari segalanya?” Lebih dari karirmu? Lebih dari rencanamu? Lebih dari kenyamananmu? Lebih dari opinimu sendiri?
Kasih kepada Kristus bukanlah perasaan yang hanya dikuasai emosi, tetapi komitmen yang diekspresikan melalui ketaatan. Seperti yang dikatakan Yesus, “Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yohanes 14:15). Kasih kepada Kristus melebihi segalanya berarti melakukan apa yang diperintahkan-Nya untuk menyenangkan hati-Nya, membalas cinta kasih-Nya dan memberikan yang terbaik untuk-Nya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Jika Yesus menanyakannya langsung kepada Anda, bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan-Nya: “Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari segalanya?”
- Bagian hidup mana yang masih sulit Anda serahkan sepenuhnya karena kasih kepada Kristus?