Bahan Komsel GKJ Jembatan Lima

Minggu, 28 September 2025

MISI TRANSFORMATIF
使命(差傳)的轉型
(LUKAS 19:1-10)

 

Bayangkan diri Anda sebagai Zakheus. Kaya, tetapi dibenci. Seorang pengkhianat bagi bangsanya sendiri karena bekerja untuk penjajah Romawi. Namun, sesuatu yang luar biasa terjadi ketika Yesus memasuki Yerikho. Dia tidak hanya ingin melihat Yesus, tetapi berusaha keras untuk bisa melihat-Nya. Di sinilah transformasi dimulai.

  1. Zakheus mengalami titik balik yang pertama karena inisiatif dari Allah
    Yesus memandang ke atas dan berkata,”Zakheus, turunlah, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Yesus yang mengambil inisiatif. Dalam misi transformatif, Allah selalu yang lebih dulu bergerak. Dia mengenali kita sebelum kita mengenal Dia sepenuhnya.
  2. Zakheus mengalami titik balik yang kedua dengan respons yang radikal
    Zakheus tidak setengah-setengah dalam pertobatannya. Dia berjanji: “Setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Transformasi sejati menghasilkan tindakan nyata, bukan hanya perasaan hangat.

 

Misi transformatif yang nyata:

  1. Dari pencarian pribadi menjadi pemulihan komunal – Pertobatan Zakheus membawa keadilan bagi banyak orang yang pernah diperasnya
  2. Dari orang yang ditolak menjadi orang yang diterima – Yesus menyatakannya sebagai “anak Abraham”, mengembalikan identitasnya
  3. Dari seorang yang mementingkaan diri sendiri menjadi orang yang peduli kepada orang lain – Harta yang tadinya untuk diri sendiri sekarang menjadi berkat bagi banyak orang

Di mana kita perlu mengalami transformasi seperti Zakheus? Apakah iman kita sudah menghasilkan perubahan nyata dalam hubungan dan prioritas hidup kita? Misi transformatif dimulai ketika kita membiarkan Yesus “menumpang” di dalam area kehidupan kita.

 

Penutup:

Seperti kata Yesus,”Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Misi transformatif adalah tentang membiarkan keselamatan itu mengubah seluruh hidup kita, sehingga kita menjadi agen transformasi bagi dunia sekitar.

“Transformasi sejati bukan hanya tentang perubahan sikap, tetapi tentang reorientasi seluruh hidup bagi kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama.”

 

Pertanyaan untuk direnungkan:

  1. Bagaimana Anda memperlakukan jiwa-jiwa yang belum percaya kepada Kristus?
  2. Adakah kerinduan yang muncul untuk memenangkan jiwa-jiwa yang belum percaya kepada Tuhan di lingkungan sekitar Anda?
Follow us: