Bahan Komsel GKJ Jembatan Lima

Minggu, 28 Juli 2024

 

Yang Pongah Dihancurkan
(Hakim-Hakim 16:23-31)

 

DEFINISI PONGAH
Pongah /po·ngah/ sangat sombong atau angkuh (baik perbuatan maupun perkataan); congkak.

KESOMBONGAN SIMSON, KEJATUHAN DAN KEMATIANNYA

Inilah yang terjadi dalam hidup Simson. Simson adalah salah satu hakim Israel yang kuat, ia seorang Nazir Allah namun moralitasnya rendah. Ia pemimpin Israel yang berkali-kali melanggar ketetapan yang sudah diberikan oleh Allah. Misalnya: Simson punya kecenderungan untuk menyukai dan ingin menikahi wanita Filistin. Orang Israel tidak boleh menikah dengan bangsa Filistin supaya tidak terjatuh dalam penyembahan berhala. Simson juga pernah memakan madu yang menempel pada bangkai singa. Hal ini adalah kekejian di mata Tuhan, sebab Tuhan melarang Nazir Allah untuk memakan sesuatu yang berasal dari bangkai, bahkan menyentuh bangkaipun tidak boleh. Pada akhirnya Simson mengalami kejatuhannya ketika memberitahu rahasia kekuatannya kepada Delila. “Karena berhari-hari Perempuan itu merengek… sampai mau mati rasanya. Ia lalu memberitahu kepadanya…, Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab… aku ini seorang Nazir Allah. Jika kepalaku dicukur lenyaplah kekuatanku…” (16-17). Kemudian Delila mencukur rambut Simson. Simson menjadi lemah. Kemudian, Orang Filistin menangkapnya dan mencungkil kedua matanya. Mereka membawanya ke Gaza dan membelenggunya dengan dua rantai tembaga, lalu ia diperbudak sebagai penggiling di penjara. (21). Pada akhir hidupnya Simson dipermalukan. Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka, “Panggillah Simson untuk memberi hiburan bagi kita.” Simson dijemput dari penjara, dan ia memberi hiburan di depan mereka. Kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang (16:25). Simson yang kuat kini menjadi bahan hiburan bagi bangsa Filistin. Namun Simson mengingat Tuhan setelah mengalami kehancuran dalam hidupnya. Ia berkata, “Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin.” (28). Lalu ia membungkuk dengan sekuat tenaga, sehingga robohlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh rakyat yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu ia mati, lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu ia hidup (30). Seperti halnya Simson, dengan penuh kasih Allah menghancurkan anak-anak-Nya yang dikuasai kesombongan, supaya kita berbalik kepada Tuhan.

GODAAN KESOMBONGAN DI ANTARA ORANG-ORANG SALEH

Dosa kesombongan begitu mematikan bagi orang beriman. Kesombongan adalah dosa yang paling tidak terlihat. Dosa ini bersembunyi di dalam kebaikan dan keunggulan manusia. Kesombongan adalah satu-satunya dosa yang memerlukan kebaikan agar bisa memiliki keberadaan. “Godaan kesombongan itu mengetuk pintu orang-orang kudus dan saleh setiap hari, serta memperlihatkan kehidupan yang terlihat terang di luar namun gelap di dalam.”

PENGAJARAN KRISTUS MENGENAI KERENDAHAN HATI

Matius 5:3 mengatakan bahwa, berbahagialah orang yang miskin yang di hadapan Allah karena merekalah yang empunya kerajaan Allah. Dalam bahasa Yunani ada 2 kata yang dipakai untuk menjelaskan keadaan miskin. 1) “Penes” yaitu Tidak memiliki kemewahan, hidup sederhana, pas-pasan, tidak begitu miskin. 2) “Ptochos” yaitu Ptokos ini artinya sangat miskin, tidak punya apa-apa. Penes masih punya uang, tapi ptokos engga punya apa-apa. Sungguh-sungguh miskin. Nah ketika Yesus mengajarkan bahwa berbahagialah orang yang “miskin”, kata “miskin” menggunakan kata “ptokos”. Miskin di sini bukan berbicara soal uang/harta. Yang uangnya banyak bisa miskin di hadapan Allah, yang uangnya sedikit bisa jadi tidak miskin di hadapan Allah, atau sebaliknya. Tapi miskin di sini berbicara mengenai sikap dan attitude kita di hadapan Allah. Siapa sih kita ini? Kalau mau jujur sekaya apapun hari ini, sesukses apapun saudara hari-hari, kita ini tidak ada apa-apanya dihadapan Allah. Orang yang miskin di hadapan Allah akan selalu bergantung kepada Allah. Ia juga akan selalu menempatkan posisinya di bawah Allah. Allah sebagai Tuan atas hidupnya dan akan menaati segala perintah Allah. Dengan demikian, kita menjadi orang-orang yang punya kerajaan Surga. Kita akan menikmati segala berkat yang disediakan Allah baik di dunia ini, maupun di dunia yang akan datang.

 

Pertanyaan untuk direnungkan:

  1. Mengapa dosa kesombongan berbahaya bagi orang-orang yang Saleh?
  2. Mengapa Tuhan menghancurkan orang yang sombong?
  3. Apa yang dimaksud dengan kerendahan hati?
  4. Bagaimana menjadi orang yang rendah hati?

 

Follow us: