TEMA BESAR KOMSEL:

AKU PASTI BERBUAH

 

Persiapan bagi PKS:

  1. Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
  2. Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?

(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah)

 

Ringkasan Khotbah 23 Juli 2023

YANG TERANCAM DILINDUNGI
Mazmur 17:1-15

 

Mazmur 17 ini merupakan salah satu Mazmur yang sangat penting bagi orang Yahudi. Ada dua ayat dalam Mazmur ini yang dikutip dalam upacara keagamaan penting orang Yahudi, yang pertama adalah ayat 2 yang biasanya dikutip dalam perayaan hari raya awal tahun Yahudi ( :השנה ראש Rosh Hashanah) dan yang kedua adalah ayat 8 yang biasanya dikutip dalam doa pagi dan doa malam orang Yahudi. Mazmur ini merupakan doa Daud dalam masamasa kesesakan yaitu keadaan terancam oleh musuh. Para penafsir berusaha menghubungkan doa ini dengan salah satu peristiwa yang dialami oleh Daud, namun mereka mengalami kesulitan karena semua persoalan hidup Daud relevan dengan doa ini.

Daud adalah seorang yang lembut hatinya, sekalipun ia tidak sempurna namun dia selalu membuka dirinya untuk dikoreksi oleh Tuhan dan ketika dia menyadari kesalahannya, Daud selalu dengan segera memohon ampun kepada Tuhan dan bertobat. Daud juga tidak menyimpan dosa dalam hatinya, salah satu contohnya adalah ketika Saul sangat membenci Daud dan beberapa kali mencoba membunuhnya. Pada satu kesempatan Daud mendapati Saul sedang tertidur dalam goa, Daud tidak membalas kejahatan Saul di situ karena Daud tidak ingin menyakiti orang yang yang telah diurapi Tuhan. Hal itu menunjukkan bahwa Daud tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh dendam kepada Saul.

Mazmur 17 ini memberikan kita pesan yang penting tentang teologi doa, ada 3 hal penting yang perlu kita perhatikan:

  1. Kualitas hidup dan relasi kita dengan Tuhan sangat mempengaruhi “kuasa” doa kita (ayat 1-5)
    Kuasa doa itu anugerah Tuhan semata, namun doa orang benar jika dengan yakin didoakan besar kuasanya (Yak 5:16). Percuma kita rajin berdoa tetapi kita tidak hidup dalam kebenaran. Percuma kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan dalam doa kita tetapi dalam hati kita masih tersimpan dosa yang belum diselesaikan, masih tersimpan dendam, iri hati, kesombongan dan hal-hal jahat lainnya. Dalam satu kesempatan Tuhan Yesus pernah mengatakan: “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu (Mat 5:23-24)”. Tuhan ingin setiap kita datang kepada-Nya, kita datang dengan hati yang bersih. Jika kita setia hidup dalam kebenaran dan kita punya relasi yang dekat dengan Tuhan maka doa-doa kita akan penuh dengan kuasa.
  2. Kerendahan hati adalah deklarasi penyerahan diri ke dalam perlindungan Tuhan (ayat 6-12)
    Daud menggambarkan dirinya seperti biji mata, bagian terlemah dan rapuh dalam anggota tubuh kita. Daud menyadari kerapuhannya dan bagaimana dia tidak dapat pertahan tanpa perlindungan Tuhan. Ini adalah cara terbaik dalam memohon pertolongan Tuhan, kita harus menyadari kelemahan kita dan berharap pada anugarah Tuhan. Percuma kita memohon pertolongan Tuhan tetapi kita masih angkuh dan hanya menjadikan Tuhan sebagai “alternatif solusi masalah kita”, kita tidak terlalu mengandalkan Dia karena kita merasa bahwa kita masih punya andalan lain, misalnya kekuasann kita, uang kita, harta kita dan sebagainya. Banyak orang yang gagal mengalami pertolongan Tuhan karena hal ini, tidak ada kehancuran hati di hadapan Tuhan.
  3. Kesetiaan pada kebenaran adalah cara terbaik menantikan pertolongan Tuhan (ayat 13-15)
    Banyak orang yang tidak sabar menantikan pertolongan Tuhan sehingga mereka mempersiapkan cara-cara lain untuk keluar dari masalah dengan kompromi terhadap dosa. Pada akhirnya, mereka tidak mengalami pertolongan Tuhan tetapi malah semakin terpuruk. Jika kita sungguh-sungguh ingin mengalami pertolongan Tuhan maka kita harus setia, bahkan sekalipun kita belum melihat tanda-tanda pertolongan Tuhan, kita tidak boleh menempuh cara-cara dunia yang kompromi terhadap dosa, kita harus selalu setia kepada kebenaran dan memiliki keyakinan seperti yang dinyatakan oleh Daud dalam Mazmur ini: “Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu. (ayat 15)”. Daud meyakini bahwa penantiannya dalam kebenaran akan membawanya pada kepuasan jiwa di dalam Tuhan.

 

Pertanyaan untuk direnungkan:

  1. Mengapa kualitas hidup dan relasi dengan Tuhan sangat mempengaruhi kuasa doa kita?
  2. Mengapa kita harus menghadap Tuhan dengan kerendahan hati?
  3. Menurut anda mengapa banyak orang tidak sabar menantikan pertolongan Tuhan dan pada akhirnya kompromi dengan dosa?
  4. Berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran dalam firman Tuhan ini, komitmen apa yang anda ambil dalam menghadapi persoalan hidup anda? 

 

Follow us: