TEMA BESAR KOMSEL:

AKU PASTI BERBUAH

 

Persiapan bagi PKS:

  1. Apa yang anda dapatkan dalam firman Tuhan yang minggu ini?
  2. Pasti ada minimal satu pesan dari firman Tuhan yang paling kuat menggentarkan hati anda, apakah itu? Menurut anda mengapa pesan itu sangat penting bagi anda? Apa yang akan anda lakukan dengan pesan khusus itu?

(Sebelum membaca ringkasan khotbah, renungkan kembali pesan khusus Tuhan untuk anda melalui khotbah yang anda dengar, resapi itu dan buatlah komitmen-komitmen iman di dalamnya, tujuannya adalah agar anda tidak melewatkan pesan khusus Tuhan atas hidup anda. Pola ini juga dapat anda terapkan dalam komsel, sebelum sharing dan membahas ringkasan khotbah ada baiknya setiap anggota komsel merenungkan sejenak apa yang secara pribadi mereka dapatkan melalui khotbah)

 

Ringkasan Khotbah 16 Juli 2023

YANG TERHILANG DICARI
Lukas 15:1-7

 

Kisah ini mencatat tentang dua kelompok orang dengan respon yang berbeda dalam menyambut Tuhan Yesus. Kelompok pertama adalah para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Mereka adalah orang-orang marginal karena dianggap sebagai orang-orang yang hina dan terbuang dari komunitas umat Tuhan. Para pemungut cukai dianggap sebagai penghianat karena mereka menjadi antek-antek penjajah. Mereka menjadi perpanjangan tangan pemerintah Roma dalam menagih pajak yang sangat tinggi kepada rakyat dan terkadang mereka menagih dengan cara yang tidak manusiawi. Sekalipun demikian, para pemungut cukai ini tidak mengeraskan hati mereka, mereka malah menyambut Tuhan Yesus dan suka mendekat untuk mendengarkan Dia bersama-sama dengan orang-orang lain yang juga dianggap sebagai orang berdosa. Kelompok yang kedua adalah kelompok rohaniwan yaitu para ahli taurat dan orang-orang Farisi, mereka yang menganggap dirinya sebagai kelompok orang-orang suci yang setia menjaga dirinya dalam semua adat istiadat dan ajaran taurat. Kesalehan itu membuat mereka menjadi angkuh secara rohani sehingga mereka merasa tidak membutuhkan Kristus, mereka mendekati-Nya hanya untuk menonton dengan angkuh dan mencari-cari sedapat-dapatnya kesalahan dalam pengajaran-Nya atau pada apa yang Tuhan Yesus lakukan.

Ketika Tuhan Yesus menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka, mulailah orang-orang farisi dan ahli taurat itu bersungut-sungut, mereka merendahkan Tuhan Yesus. Mereka menganggap bahwa itu adalah sebuah aib bagi seorang rohaniwan dan terlalu ceroboh untuk dilakukan. Tuhan Yesus mengetahui hati mereka sehingga Tuhan Yesus memberikan mereka sebuah perumpamaan untuk membuka pikiran mereka tentang prinsip kerajaan Allah. Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan yang sangat sederhana yaitu tentang domba dan pemiliknya. Tidak ada pemilik domba yang membiarkan satu ekor dombanya hilang dan tersesat sekalipun dia masih memiliki sembilan puluh sembilan ekor yang lain. Dia pasti akan mencari dan menyelamatkannya. Tuhan Yesus menekankan bahwa jika pemilik domba mau melakukan hal yang demikian untuk seekor domba, terlebih lagi Tuhan bagi kita gambar dan rupa-Nya yang Dia ciptakan dalam kasih dan keistimewaan. Tuhan tidak akan membiarkan kita hilang, terlepas dari siapapun kita dan apapun yang kita lakukan, Tuhan tetap mengasihi kita.

Yang menjadi pertanyaan pentingnya adalah bagaimana sikap hati kita dalam meresponi anugerah Tuhan itu? Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa meresponi anugerah itu dengan kerendahan hati dan mereka merasa membutuhkannya sehingga mereka suka mendekat kepada Tuhan Yesus dan mendengarkan Dia, sementara ahli-ahli taurat dan orang farisi dengan kesombongan rohani mereka menolak anugerah itu. Mereka merasa bahwa mereka sudah cukup saleh sehingga tidak lagi membutuhkan Tuhan Yesus; sebaliknya mereka malah menganggap rendah Tuhan Yesus sama seperti mereka menganggap rendah para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Tentunya ini menjadi pertanyaan yang sangat pribadi bagi kita, yaitu kira-kira kita dikelompok yang mana? Tentunya jawaban pertanyaan ini ditentukan oleh kesadaran kita akan keadaan hidup kita dan kerendahan hati kita untuk mengakui bahwa kita termasuk orang-orang berdosa yang mutlak membutuhkan anugerah Tuhan.

Orang berdosa dianggap hilang setidaknya karena empat alasan: 1) Karena orang berdosa mati secara rohani (Efesus 2:1); 2) Karena orang berdosa mengalami krisis identitas yang kronis yang berpengaruh pada konsepnya tentang nilai dan makna kehidupan; 3) Karena orang berdosa tertawan oleh ilusi kebahagiaan palsu; dan 4) Karena orang berdosa tidak dapat melihat nilai kekal dalam hidupnya dan terikat dalam cara pandang yan sasat. Tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari keempat hal ini selain Tuhan sendiri karena disamping keempat hal ini, dosa juga telah menyalakan murka Allah. Syukur kepada Tuhan Yesus karena Dia telah datang dan menyelamatkan kita, mari kita menyambut Dia dalam hidup kita dengan kerendahan hati dan rasa syukur serta menginggalkan kehidupan kita yang lama untuk hidup dalam Dia. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

 

Pertanyaan untuk direnungkan:

  1. Sampai kapan kita membutuhkan anugerah keselamatan dalam Kristus Yesus?
  2. Mengapa kita tidak boleh lagi hidup dalam dosa?
  3. Diskusikan apa saja “ilusi kebahagiaan palsu” yang iblis tawarkan di sekitar kita hari ini untuk menjauhkan kita dari Tuhan dan bagaimana cara kita melawannya? 

 

Follow us: