Bahan Komsel GKJ Jembatan Lima
Minggu, 7 April 2024
Pengkhotbah: Pdt. Daniel Cahya
TUHAN YANG MEMIMPIN
Yehezkiel 34:13 (TB) Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.
Pendahuluan
Saya sering mengemudikan kendaraan sehingga mengetahui banyak rute jalanan di Jakarta. Tetapi terkadang saya duduk di samping supir. Anehnya kadang saya tergoda untuk ikut berpikir rute jalanan yang akan ditempuh. Ketika sadar bahwa ada supir yang memegang kemudi sebaiknya saya menyerahkan rute perjalanan itu kepadanya. Bukankah hal tersebut mirip dengan kehidupan kita? Kita punya Tuhan yang memimpin hidup kita. Seharusnya Ia yang menentukan arah hidup kita. Tetapi kita sibuk memikirkan langkah kita dan kemana kita harus melangkah. Atau bahkan kita menyerahkan hidup kita kepada yang lain, selain kepada Tuhan. Tentu akibatnya adalah kekacauan. Oleh sebab itu jadikan Tuhan pemimpin hidup kita yang menentukan rute hidup kita.
Tema kita hari ini adalah Tuhan yang memimpin. Tuhan senang memimpin hidup umatNya karena Dia Tuhan (tuan, kurios bahasa Yunani). Sebelum kepada nas hari ini, ingatkah kita bagaimana Tuhan mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir? Bukankah Tuhan yang memimpin mereka? Ia memimpin umat-Nya siang hari dengan tiang awan dan malam hari dengan tiang api.
Di dalam nas kita hari ini Tuhan memimpin dan membimbing umat-Nya dikeluarkan dari bangsa-bangsa dan akan menggembalakannya (BIMK). Bangsa Israel yang akan hilang dari peta oleh bangsa Babel dituntun Tuhan. Tuhan menyelamatkan mereka dan memberikan suatu janji yang luar biasa indah yaitu; Kukumpulkan dan Kubawa ke negerinya sendiri, Kugembalakan di gunung-gunung dan di lembah-lembah Israel, dan Kubimbing mereka di padang-padang rumput yang nyaman (BIMK).
Jadi Tuhan membawa kepada tiga tujuan dalam hidup kita.
Pertama, “Kukeluarkan”. Kita dibawa keluar untuk masuk. Keluar dari kehidupan yang lama ke kehidupan yang baru. Dari dosa ke hidup benar. Hidup yang kacau kepada hidup yang teratur. Kedua, “Kugembalakan”. Kita digembalakan di suatu tempat. Di tempat kita sendiri. Bukan secara kebetulan kita ada di sini. Ingat bagaimana Tuhan memimpin Abraham. Kejadian 12:1-3 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Yang ketiga, “Kubimbing”. Kita dibimbing untuk mengalami kelimpahan (Mzm. 23, Yoh. 10:10). Kelimpahan boleh dikatakan sebagai kenyamanan, damai sejahtera, sukacita dsb.
Kesimpulan.
Bagaimana agar kita dapat menjadikan Tuhan pemimpin dalam hidup kita?
- Serahkahkan setiap langkah kita hanya kepada-Nya
- Mintalah pimpinan-Nya senantiasa
- Berjalanlah bersama-Nya setiap saat
Bila kita melakukan ketiga hal tersebut maka Ia akan memimpin kita, menggembalakan kita, menuntun kita ke tempat yang nyaman. Kiranya Tuhan menolong kita.
Renungkan dan diskusikan dalam saat teduh pribadi maupun kelompok sel.
- Bagaimana agar kita senantiasa hidup dalam pimpinan Tuhan senantiasa?
- Pernahkah Saudara memiliki pengalaman berjalan bersama-Nya?
- Berkat apa saja bila kita berjalan dalam pimpinan Tuhan?