Bahan Komsel GKJ Jembatan Lima
Minggu, 22 Juni 2025
PENYERAHAN YANG MUTLAK
絕對的降服
(FILIPI 3:7-16)
Dalam Filipi 3:7-16, Rasul Paulus menggambarkan penyerahan dirinya sepenuhnya kepada Kristus. Ia menganggap segala keuntungan duniawi— latar belakang agama, prestasi, dan statusnya — sebagai “kerugian” dibandingkan dengan pengenalan akan Kristus (ay. 7-8). Baginya, hidup adalah Kristus, dan tujuannya adalah “mengejar untuk memperoleh apa yang telah Kristus Yesus peroleh bagiku” (ay. 12). Paulus tidak terpaku pada masa lalu, melainkan terus maju dengan iman, berjuang untuk “hadiah” yang disediakan Allah (ay. 13-14).
Penyerahan Paulus bersifat mutlak karena ia telah melepaskan segala sesuatu demi Kristus dan menganggap hidupnya sebagai proses pertumbuhan dalam iman. Ia mengajak jemaat Filipi — dan kita — untuk hidup dengan prinsip yang sama: “Berpegang teguh pada kebenaran yang telah kita capai” (ay. 16) sambil terus berlari menuju tujuan kekal.
Pertanyaan Refleksi:
- Apa yang masih Anda “genggam” dalam hidup yang mungkin menghalangi Anda untuk mengenal Kristus lebih dalam? (Refleksi: harta, prestasi, atau identitas duniawi yang kita anggap lebih berharga daripada hubungan dengan Tuhan.)
- Bagaimana Anda bisa menunjukkan semangat “terus maju” seperti Paulus dalam pertumbuhan iman, meski ada kegagalan atau masa lalu yang kelam? (Refleksi: komitmen untuk belajar firman, berdoa, dan melayani, tanpa terjebak dalam rasa puas diri atau penyesalan.)
Penutup:
Penyerahan yang mutlak bukanlah sekadar pengorbanan, melainkan pertukaran yang penuh sukacita— melepaskan yang fana untuk menerima yang kekal. Seperti Paulus, mari kita berkata, “Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku” (ay. 13), karena Kristus adalah segalanya.
(Filipi 3:14 – “Tetapi aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”)
